Wastraprema Ajak Generasi Muda Lestarikan Wastra Nusantara

Jakarta, INDONEWS.ID – Himpunan Wastraprema kembali menggelar Program Batik Goes to Campus 2024 kepada siswi  sekolah  SMA Santa Ursula Jakarta .Program yang mengajak generasi muda untuk paham dan peduli akan wastra Nusantara, khususnya Batik mengambil topik Anak Muda dan Wastra Indonesia  berlangsung di Sekolah Santa Ursula Jakarta Rabu (29/5/24).

Program yang diikuti 250 siswi kelas 10 Santa Ursula ini diisi dengan gelar wicara yang menampilkan pakar Wastra Indonesia Sri Sintasari (Neneng) Iskandar yang juga merupakan Ketua Umum Himpunan Wastraprema/HWP yaitu sebuah Perkumpulan pencinta kain adati, yang berperan memberikan edukasi dan pelestarian wastra tradisional di Indonesia  sejak tahun 1976.  Melalui program ini HWP mengajak generasi muda  agar paham dan peduli akan Wastra Nusantara dan berbagai filosofi hidup yang terkandung di dalamnya serta fungsi dan pemanfaatannya secara benar.
Ketua Umum Himpunan Wastraprema yang dikenal dengan panggilana akrabnya  Neneng Iskandar , mengatakan melalui kegiatan Batik Goes to campus ini diharapkan generasi muda akan semakin cinta kepada batik, dan mengajak generasi muda untuk berpartisipasi melestarikan batik sebagai salah satu warisan Budaya Indonesia kepada dunia. Menurut Neneng Iskandar dalam era modern ini pelestarian wastra nusantara menjadi semakin penting. Karena itula HWP yang memiliki visi untuk memberikan edukasi , perlu untuk melakukan nya sejak dini
Menurut Neneng Iskandar, kegiatan pelestarian dapat dilakukan antara lain dengan mengadakan seminar, gelar wicara, workshop, pameran wastra dan kegiatan memberikan edukasi kepada siswi SMA dan universitas.

Ketua Umum Himpunan Wastraprema Neneng Iskandar menjelaskan bahwa wastra selalu hadir dalam kehidupan manusia dan memiliki peran penting terutama dalam ritual yang berhubungan dengan siklus daur kehidupan yang digunakan sebagai pelengkap upacara.
Neneng Iskandar   menjelaskan berbagai latar belakang dan  sejarah dari sekitar 30 helai kain batik yang merupakan koleksi pribadi anggota wastraprema yang digelar pada acara itu. Berbagai kain batik dipaparkan mulai dari Barat yaitu Jawa Barat hingga Sumatra , yang masing masing memiliki keunikannya sendiri mulai dari philosophy hingga penggunaan kain tersebut.

Ketua Umum Himpunan Wastraprema Neneng Iskandar mengatakan sesuai dengan visi dan misi perkumpulan ini , akan terus memberikan edukasi megenai wastra Nusantara  agar  dapat tetap lestari dan dipahami oleh generasi muda.Terlebih pada saat ini minat generasi muda terhadap wastra Nusantara semakin berkembang.Karena itu pihaknya juga memiliki program “Batik  Goes to Campus” .
Sementara itu, Kepala sekolah  SMA Santa Ursula Jakarta Sumardi, menyambut baik Prakarsa Himpunan Wastraprema dengan program yang dijalankan  ini. Pihaknya juga mewajibkan kepada para siswi satu kali dalam seminggu untuk menggunakan wastra Nusantara . Upaya ini juga dilakukan pihak sekolah untuk ikut melestarikan wastra Nusantara .Lebih lanjut, dengan adanya program dari HWP ini para siswi akan semakin mengerti philosophy, serta cara penggunaan wastra tersebut dalam kehidupan sehari hari.Apalagi Indonesia sangat kaya akan wastra yang dimiliki, setiap daerah memiliki wastra nya sendiri sendiri yang perlu diperkenakan kepada siswi.
Dalam acara ini juga diisi dengan pameran wastra khususnya batik , lomba Berwastra/Bersarung dan berkebaya yang diikuti 20 siswi . Para peserta memberikan uraian mengani makna dari jenis wastra yang dikenakan serta digunakan untuk kesempatan apa.

Menurut Dewan juri Lomba Berwastra , kegiatan semacam ini sangat baik untuk mengajak para generasi muda lebih mengenal dan mencintai wastra Nusantara.Lebih lanjut dikemukakan melalui kegiatan serupa akan membuat generasi muda semakin menambah kreasi dan kebiasaan dikalangan generasi muda untuk biasa menggunakan kain nusantara, sehingga akan semakin lestari.
Himpunan Wastraprema sebelumnya juga telah memberikan edukasi  ke beberapa kampus  dengan istilah Batik Goes to Campus antara lain Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia  mendapat perhatian yang cukup banyak dari para mahasiswa.
Wastraprema dalam tahun 2024 telah melukan berbagai kegiatan program diantaranya Wastra  bercerita  yang mengetengahkan cerita dibalik sehelai wastra milik koleksi pribadi anggota HWP.
Banyak cerita menarik dari seheai wastra Indonesia, makna ragam hias,cara pembuatan dan pengalaman menarik dari pemiliknya.

Sekilas mengenai Himpunan Wastraprema (HWP)

Himpunan Wastraprema (HWP) merupakan suatu wadah  yang beranggotakan para pencinta kain adati tradisi Indonesia yang didirikan dan dilegalisasi tanggal 28 Januari 1976.
Salah satu pendirinya adalah Ir.Safioen yang ketika itu menjabat sebagai Dirjen Tekstil Departemen Perindustrian yang didukung penuh Ali Sadikin Gubernur DKI Jakarta waktu itu.

Gubernur Ali Sadikin menyediakan tempat sebuah museum, yang dikenal dengan Museum Tekstil yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Wastaprema  pada tanggal 28 Juni 1976 .

Koleksi pertama Museum Tekstil berupa 500 helai lembar kain yang  merupakan hibah dari beberapa  gubernur pemerintah daerah dan anggota Himpunan Wastraprema.

Misi Himpunan  Wastraprema mengangkat citra,pemahaman dan apresiasi terhadap seni budaya kain tradisional Indonesia agar semakin dikenal, diminati, dihayati dan dilestarikan untuk diwariskan ke generasi penerus.
Nama Wastraprema diambil dari Bahasa Sansekerta, Wastra berarti kain dan prema artinya cinta,

Pameran merupakan salah satu sarana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai wastra nusantara, disamping ceramah, diskusi dan pertemuan periodik.

Ketua Umum Himpunan Wastraprema Periode 2023-2027 Siti Sintasari Iskandar atau Neneng Iskandar.

 

https://indonews.id/mobile/artikel/337521/Wastraprema-Ajak-Generasi-Muda-Lestarikan-Wastra-Nusantara/

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram